Perubahan suhu bumi yang semakin ekstrim membuat cuaca dan iklim juga ikut berubah. Melansir dari NASA, suhu yang terus menurun menyebabkan perubahan siklus hidup secara drastis mulai dari penyusutan lapisan es di sungai hingga gletser, bergesernya rentang geografis tumbuhan dan hewan, serta tumbuhan dan pohon yang berbunga lebih awal. Mengutip Treehugger, gerakan hijau di era modern ini semakin digalakkan di beberapa negara lewat isu-isu perubahan iklim, kepunahan spesies hewan dan tumbuhan, dan berbagai masalah lingkungan penting lainnya untuk menekan penurunan suhu bumi yang menyebabkan pemanasan global. Upaya ini juga dilakukan untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan dan layak huni hingga keturunan selanjutnya.
Pembangunan dengan konsep bangunan ramah lingkungan beberapa tahun terakhir juga sudah mulai diterapkan di berbagai belahan bumi, termasuk di Indonesia. Melansir dari Kompas.id, program ini menjadi salah satu langkah untuk mencegah terjadinya pemanasan global. Salah satu konsep bangunan ramah lingkungan yakni green building juga sudah mulai diterapkan di Indonesia untuk mewujudkan kota modern tanpa merusak lingkungan. Berbagai aspek yang ada dalam pembangunan dan perawatan green building ini mendukung kelestarian lingkungan. Dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia, simak pembahasan mengapa pembangunan green building jadi wujud komitmen dalam menjaga bumi.
Pembangunan Green Building Sejalan dengan Makna Peringatan Hari Bumi
Hari Bumi yang diperingati pada 22 April setiap tahunnya bukan hanya dijadikan sebagai peringatan seremonial belaka, tetapi juga menjadi ajakan untuk menjaga dan memulihkan lingkungan hidup secara global. Makna dari peringatan Hari Bumi adalah kesadaran bahwa bumi membutuhkan perlindungan dari berbagai kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Pembangunan yang mengabaikan aspek lingkungan hingga penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan dapat mempercepat kerusakan bumi dan berisiko menjadikannya tempat yang tidak layak huni di masa depan.
Kesadaran untuk menjaga dan memulihkan lingkungan hidup beberapa tahun ini sudah menjadi gerakan global yang mulai diterapkan banyak pihak. Pembangunan green building menjadi salah satu langkah nyata yang sejalan dengan semangat tersebut. Green building menawarkan solusi jangka panjang dalam pembangunan kota dengan menciptakan lingkungan yang modern sekaligus berkelanjutan. Setiap aspek dalam green building dirancang secara cermat untuk menghadirkan bangunan yang modern dan canggih, namun tetap minim dampak negatif terhadap lingkungan dalam jangka panjang.
Green Building Dibangun dengan Aspek Ramah Lingkungan
Green building merupakan konsep pembangunan yang mengedepankan prinsip ramah lingkungan, efisiensi sumber daya, dan keberlanjutan. Tujuan utama dari adanya konsep bangunan ini adalah menciptakan bangunan yang tidak hanya fungsional dan nyaman, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan hidup. Ada beberapa aspek yang menjadi pondasi utama dalam pembangunan dan pengoperasian bangunan ramah lingkungan ini, di antaranya sebagai berikut:
Efisiensi Energi
Green building menggunakan teknologi hemat energi seperti pencahayaan LED, panel surya, dan sistem ventilasi alami untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Material Ramah Lingkungan
Material yang digunakan berasal dari sumber berkelanjutan, dapat didaur ulang, dan tidak mengandung zat berbahaya. Hal ini mengurangi dampak terhadap lingkungan dan kesehatan penghuni.
Pengelolaan Limbah
Green building mendorong sistem daur ulang dalam aktivitas sehari-hari untuk meminimalisir sampah yang dihasilkan. Material yang digunakan dalam pembangunan green building juga diupayakan tidak mencemari lingkungan.
Kualitas Lingkungan Dalam Gedung
Green building mendukung kualitas udara yang bersih, pencahayaan alami yang cukup, dan kenyamanan termal untuk menciptakan ruang hidup atau kerja yang sehat. Hal ini biasanya diwujudkan dengan adanya ruang terbuka hijau atau vertical garden.
Wujud Bangunan Ramah Lingkungan Ada di Telkom Landmark Tower
Peringatan Hari Bumi seharusnya tidak berlalu dengan begitu saja karena peringatan ini dapat menjadi momen renungan #SobatTLT untuk mengambil langkah dalam memperhatikan lingkungan agar tetap terjaga. Konsep ramah lingkungan dapat diterapkan dengan langkah kecil, mulai dari membuang sampah di tong sampah, memilah sampah yang layak di daur ulang dan tidak, hingga menggunakan berbagai alat elektronik yang ramah lingkungan.
Konsep ramah lingkungan ini juga dapat dibiasakan apabila berada di lingkungan yang mendukung seperti hunian ramah lingkungan atau green building. Telkom Landmark Tower menjadi salah satu contoh gedung perkantoran di Jakarta yang mengusung konsep green building dengan penerapan teknologi dan fasilitas ramah lingkungan di berbagai aspeknya. Dengan bekerja di gedung berkonsep green building, #SobatTLT dapat membentuk kebiasaan hidup yang lebih peduli terhadap lingkungan.
Berbagai fasilitas ramah lingkungan yang dimilikinya membuat Telkom Landmark Tower bantu #SobatTLT untuk turut berkontribusi dalam menciptakan bumi yang lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk ditinggali. Adapun fasilitas ramah lingkungan yang dimaksud meliputi Vertical Garden, EV Charging Station, Reverse Vending Machine untuk sampah botol plastik, yang juga sudah dilengkapi dengan fasilitas berteknologi canggih dan terintegrasi dengan Internet of Things. Bekerja di Telkom Landmark Tower, #SobatTLT bisa langsung merasakan lingkungan kerja yang ramah lingkungan dan turut berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Comments