Green building merupakan konsep pembangunan yang mengutamakan efisiensi energi, penggunaan sumber daya yang ramah lingkungan, dan juga menciptakan lingkungan yang sehat bagi para penghuninya. Berbeda dari bangunan pada umumnya, green building memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk mewujudkan bangunan yang ramah lingkungan dan juga berkelanjutan. Penerapan bangunan hijau ini bertujuan untuk meminimalisir dampak pembangunan gedung terhadap lingkungan, terutama di tengah isu pemanasan global yang semakin memburuk.
Konsep pembangunan green building sendiri diterapkan pada semua sistem, termasuk tahapan pembangunan gedung. Konsep ramah lingkungan ini diterapkan mulai dari tahap perencanaan, perancangan desain bangunan, sistem operasional bangunan, bahkan saat diharuskan proses pembongkaran diharapkan tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk mewujudkan green building yang juga telah ditetapkan oleh Green Building Council Indonesia. Yuk simak 6 kriteria yang memenuhi aspek pembangunan green building!
1. Tepat Guna Lahan
Kriteria pertama yang harus ada pada green building adalah tepat guna lahan, maksudnya adalah lahan yang akan digunakan untuk pembangunan setidaknya tersisa 30% untuk dimanfaatkan sebagai daerah resapan dan ruang terbuka hijau. Sebuah green building harus dibangun pada lahan yang sudah ada dan bangunannya dirancang berkelanjutan. Oleh karena itu, pembangunan green building sudah seharusnya bukan pada lahan yang baru di buka atau di area baru yang menghapus area hijau sebelumnya. Selain itu, lahan yang digunakan tidak boleh digunakan untuk bangunan secara keseluruhan dan hanya diperbolehkan untuk pemanfaatan lahan hijau di area sekitar bangunan.
2. Efisiensi dan Konversi Energi
Selanjutnya kriteria efisiensi dan konversi energi juga perlu diterapkan untuk menekan penggunaan energi dalam sebuah bangunan. Konsep pembangunan green building bukan hanya tentang ruang terbuka hijau saja, tetapi juga meliputi efisiensi energi yang dapat meminimalisir kerusakan lingkungan. Kriteria ini dapat dilihat melalui beberapa cara, mulai dari menghemat penggunaan energi pada bangunan gedung, mengurangi penggunaan energi non terbarukan, dan juga mengetahui konsumsi listrik sebagai upaya pemantauan.
3. Konservasi Air
Penggunaan air dengan hemat dan bijak juga menjadi salah satu kriteria yang harus ada dalam green building. Sumber daya air yang ada di sekitar area gedung dalam konsep bangunan ramah lingkungan harus dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak boleh sampai terbuang sia-sia. Konservasi air pada bangunan ini dapat diterapkan lewat pemantauan dan penghematan air tanah, menampung air hujan sebagai sumber air alternatif, dan juga mendorong pengelolaan air limbah pada pembangunan.
4. Siklus dan Sumber Daya Material
Green building harus mengutamakan prinsip efisiensi dalam berbagai sisi. Bukan hanya efisiensi dalam penggunaan energi pada gedung saja, kriteria ini juga harus diterapkan sejak tahap pembangunan. Kriteria siklus dan sumber daya material yang ada pada green building maksudnya adalah menekankan setiap material yang digunakan pada proses pembangunan dapat dimanfaatkan kembali dan tidak berakhir di pembuangan. Material yang digunakan pada pembangunan green building harus dapat dimanfaatkan kembali atau dibuang dengan cara yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem.
5. Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang
Kriteria selanjutnya yang perlu ada dalam green building adalah kesehatan dan kenyamanan dalam ruang. Hal ini bertujuan untuk mempertimbangkan kesehatan dan kenyamanan para penghuni gedung, baik yang ada di luar maupun di dalam ruangan. Kesehatan dan kenyamanan pada ruang yang tersedia di green building penting untuk diterapkan karena memengaruhi produktivitas para penghuninya. Beberapa cara yang dapat dilakukan mulai dari menggunakan pencahayaan alami dan meminimalisir pencahayaan LED yang terlalu terang, mengurangi kontaminasi udara dalam ruangan dengan menggunakan sistem ventilasi yang canggih, dan juga menjaga ruangan agar tetap bersih dan terbebas dari debu atau kotoran yang memicu datangnya penyakit.
6. Manajemen Lingkungan Bangunan
Manajemen lingkungan bangunan juga menjadi salah satu kriteria yang perlu dipenuhi dalam green building untuk menciptakan lingkungan bangunan yang tertata dan mengarahkan pengelolaan gedung agar tetap ramah lingkungan di berbagai aspek. Manajemen bangunan ini dapat diterapkan dengan mendorong sistem kebersihan lingkungan untuk mengurangi beban TPA hingga menjaga kualitas lingkungan agar tidak terdampak dari pembangunan.
Kriteria pembangunan green building ini harus terpenuhi agar bangunan bersertifikat greenship dari Green Building Council Indonesia. Berbagai kriteria ini merupakan poin-poin yang menciptakan bangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan. Telkom Landmark Tower merupakan salah satu contoh gedung yang menerapkan konsep green building di Indonesia dan memenuhi kriteria bangunan ramah lingkungan yang efisien dan berkelanjutan. Desain arsitektur hingga fitur yang ada di dalam bangunan ini dirancang untuk memenuhi kriteria-kriteria di atas untuk menciptakan bangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan sekitar.
Comments